Designing for Equity: The Story Behind MRT Jakarta’s Gender Action Plan

All Blog Designing for Equity: The Story Behind MRT Jakarta’s Gender Action Plan

Designing for Equity: The Story Behind MRT Jakarta’s Gender Action Plan

May 14, 2025 | Blog | By Saraswati

A group of 20 people (consist of MRT and Saraswati teams), both men and women, pose together indoors in front of a glass wall covered with colorful sticky notes. They are smiling and making a fist gesture in a show of solidarity or team spirit. Most are wearing business casual or semi-formal attire, and a few are wearing lanyards or ID badges.

What if public transportation was seen not just as a means of moving people, but also as a social space that reflects our values—including equality?

That is the vision being pursued by PT MRT Jakarta, with the support of the Agence Française de Développement (AFD), and our team at Saraswati. Through this initiative, we’re supporting the development of a Gender Diagnosis and Gender Action Plan—a systematic effort to make MRT Jakarta safer, more inclusive, and more responsive to the needs of all users, including women, people with disabilities, and other priority groups.

What Did We Do?

We began with a simple yet important question: What does gender equality look like in our public transportation system today?

To answer it, we built a roadmap—from reviewing national policy frameworks and studying global best practices (from places like India, Morocco, and Colombia), to directly observing passenger experiences on MRT Jakarta.

We interviewed internal staff, conducted passenger surveys, rode the MRT alongside priority users, facilitated focus group discussions, and hosted a co-design workshop to develop a practical and implementable Gender Action Plan for MRT Jakarta.

A group of people gather in a modern meeting room with a high ceiling and exposed ductwork. Some are standing around a U-shaped arrangement of tables, while others are seated. On the right side of the room, a projector screen displays the word

Why Does It Matter?

Transportation isn’t only about infrastructure and operations—it’s about who feels safe, who is excluded, and who has a voice in shaping decisions. Through a data-driven and participatory approach, we aimed to ensure that policy development moves beyond gender neutrality—because neutrality often means ignoring inequality that already exists.

This Gender Action Plan is MRT Jakarta’s commitment to building a system that is not only efficient, but also equitable and inclusive.

If your institution is looking to develop its own Gender Action Plan, please reach out: devi@saraswati.global

……………………………………...........................

Sekelompok 20 orang (tim MRT dan Saraswati), terdiri dari pria dan wanita, berpose bersama di dalam ruangan di depan dinding kaca yang dipenuhi dengan sticky notes warna-warni. Mereka tersenyum dan melakukan gestur mengepalkan tangan sebagai tanda solidaritas atau semangat tim. Sebagian besar mengenakan pakaian semi-formal atau kasual bisnis, dan beberapa mengenakan lanyard atau tanda pengenal.

Mendesain Transportasi Publik yang Lebih Setara: Cerita di Balik Gender Action Plan MRT Jakarta

Apa jadinya jika transportasi publik tidak hanya dilihat sebagai sarana mobilitas, tetapi juga sebagai ruang sosial yang mencerminkan nilai-nilai kesetaraan?

Inilah yang sedang dibangun oleh PT MRT Jakarta, bersama dukungan dari Agence Française de Développement (AFD), dan tim kami di Saraswati. Dalam proyek ini, kami membantu menyusun Gender Diagnosis dan Gender Action Plan —sebuah upaya sistematis untuk menjadikan MRT Jakarta lebih aman, inklusif, dan sensitif terhadap kebutuhan semua pengguna, termasuk perempuan, penyandang disabilitas, dan kelompok rentan lainnya.

Apa yang Kami Lakukan?

Inisiatif ini dimulai dari satu pertanyaan mendasar: bagaimana kondisi kesetaraan gender dalam sistem transportasi kita saat ini? Untuk menjawabnya, kami menyusun peta jalan mulai dari analisis kebijakan nasional, case study dengan praktik terbaik dari negara lain (seperti India, Maroko, dan Kolombia), hingga observasi langsung pengalaman pengguna MRT di Jakarta.

Kami mewawancarai staf internal, menyebarkan survei ke penumpang, melakukan ride along, mengadakan focus group discussion (FGD), dan akhirnya memfasilitasi co-design workshop untuk menyusun Gender Action Plan yang relevan dan bisa diimplementasikan oleh MRT Jakarta.

Sekelompok orang berkumpul di ruang rapat modern dengan langit-langit tinggi dan saluran udara terbuka. Beberapa orang berdiri di sekitar susunan meja berbentuk U, sementara yang lain duduk. Di sisi kanan ruangan, layar proyektor menampilkan kata

Mengapa Ini Penting?

Transportasi bukan hanya soal teknis atau infrastruktur. Ia juga bicara soal siapa yang merasa nyaman, siapa yang merasa terpinggirkan, dan siapa yang dilibatkan dalam pengambilan keputusan. Melalui pendekatan berbasis data dan partisipasi, kami ingin memastikan bahwa kebijakan yang diambil tidak bersifat netral-gender—karena netralitas sering kali berarti mengabaikan ketimpangan yang sudah ada.

Gender Action Plan ini adalah wujud komitmen MRT Jakarta untuk menjadikan sistem transportasinya bukan hanya efisien, tapi juga adil.

Jika Anda membutuhkan dukungan dalam menyusun Gender Action Plan untuk institusi Anda, silakan hubungi devi@saraswati.global